Sabtu, 22 September 2007

Peningkatan Skill Komunikasi Mahasiswa

Hari ini Bang Ditya salah satu alumni STIKOM yang sedang menempuh studi di Justus-Liebig Universität Gießen , angkat bicara di milist kampoeng tentang perlunya pembekalan maksimal tentang kemampuan berbahasa asing di kalangan mahasiswa.

Kemampuan berbahasa bukan lagi sekedar bermakna belajar bahasa semata tetapi sudah merupakan suatu kewajiban dan bila perlu dijadikan sebagai 'second language' di dalam kehidupan kampus (akademik). Hal ini juga dibenarkan pula oleh rekan alumni lainnya Adie Erik yang berada di Kuwait dan Wuri Sasi yang sedang berada di UAE.

Saat ini perlu dibanggakan juga bahwa mulai banyak alumni STIKOM yang berkiprah di luar negeri dan banyak memberikan masukan-masukan agar kelak lulusan STIKOM mampu menghadapi kerasnya dunia. Dan salah satu hal yang perlu mendapatkan penekanan adalah kemampuan berbahasa asing secara fasih dan benar.
Tapi ada juga sedikit kebanggaan bagi kita karena sejak beberapa angkatan bukti kelulusan kita dan dokumen-dokumen penting lainnya sudah menggunakan Bahasa Inggris yang memberikan nilai lebih bagi lulusan kita saat mengajukan lamaran kerja di negeri lain.

Adi Erik mengatakan,"Jadi dari pengalaman sendiri dan teman-teman tersebut sempat terlintas juga bahwa sebenarnya tenaga kerja dari Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hanya karena bahasa saja kita kalah."

Rekan Febri juga melontarkan ungkapan senada,"Jadi, memang kita harus membiasakan diri saja. Membaca, mendengarkan dan juga berbicara dengan bahasa inggris. karena jika kita malu, kita tidak akan bisa bersaing dengan yang lain."

Sedangkan pada kesempatan lain Wuri tidak kalah serunya mengungkapkan keprihatinannya tentang penguasaan bahasa asing dari lulusan Indonesia, mengutip ungkapan salah seorang rekan kerjanya yang berasal dari India,"Engineering subjects should be in English (notes: for books and classes) because we should maintain (and reach!) the standard for Engineers"

Jadi bagaimana kesiapan kita selanjutnya terutama bagi yang akan menjajagi peluang kerja ke luar negeri. Semoga juga kampus bergerak cepat untuk mengambil langkah-langkah strategis agar lulusan kita menjadi lulusan yang memiliki nilai lebih.

Selamat buat rekan-rekan yang berhasil membuktikan bahwa lulusan STIKOM mampu berkiprah di negeri lain.


Tidak ada komentar: